Apakah Rematik Termasuk Asam Urat? Ketahui Fakta dan Mitosnya


Apakah Rematik Termasuk Asam Urat? Kenali Perbedaan, Gejala, dan Pencegahannya

Apakah Rematik Termasuk Asam Urat? Kenali Perbedaan, Gejala, dan Pencegahannya

Banyak orang masih bingung mengenai rematik dan asam urat, bahkan sering menganggap keduanya sama. Padahal walaupun sama-sama menyerang sendi, rematik dan asam urat berbeda secara medis. Artikel ini akan membahas perbedaan, gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya.

Apa Itu Rematik?

Rematik adalah istilah umum untuk penyakit yang menimbulkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Dalam dunia medis, rematik dikenal dengan sebutan arthritis. Jenis-jenis rematik yang sering terjadi antara lain:

1. Rheumatoid Arthritis (RA)

RA adalah penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri. Biasanya menyerang sendi besar seperti lutut, tangan, dan pinggang. Gejalanya berupa nyeri berdenyut, kaku di pagi hari, dan pembengkakan simetris.

2. Gout Arthritis (Asam Urat)

Penyakit sendi akibat penumpukan kristal asam urat dalam sendi. Kristal ini berasal dari metabolisme purin yang berlebihan, misalnya dari jeroan, daging merah, atau bayam. Gejala khasnya adalah nyeri tiba-tiba pada jempol kaki, sendi panas, bengkak, dan kemerahan.

3. Osteoarthritis (OA)

Jenis arthritis yang paling umum terjadi, disebabkan kerusakan tulang rawan sebagai bantalan sendi. Biasanya menyerang usia lanjut. Gejalanya berupa nyeri, kaku, dan pergerakan terbatas.

Apa Itu Asam Urat?

Asam urat adalah zat alami hasil metabolisme purin. Jika kadarnya terlalu tinggi, akan menumpuk di sendi dan menimbulkan gout arthritis. Jadi, asam urat hanyalah salah satu jenis rematik, bukan rematik secara keseluruhan.

Gejala Rematik vs Asam Urat

Gejala Rematik

  • Nyeri sendi simetris (misalnya kedua tangan atau lutut).
  • Kaku di pagi hari.
  • Pembengkakan sendi dan rasa hangat.
  • Pergerakan terbatas.

Gejala Asam Urat

  • Nyeri mendadak, terutama malam hari.
  • Biasanya menyerang jempol kaki.
  • Sendi panas, bengkak, dan kemerahan.
  • Tophus (benjolan keras akibat kristal urat).

Faktor Risiko

Rematik (RA & OA)

  • Usia lanjut.
  • Faktor genetik.
  • Gangguan autoimun.
  • Cedera berulang.
  • Obesitas.

Asam Urat

  • Konsumsi tinggi purin (jeroan, daging merah, seafood, alkohol, bayam).
  • Obesitas.
  • Kurang minum air putih.
  • Riwayat keluarga dengan asam urat.

Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik?

Mitos yang sering beredar adalah mandi malam menyebabkan rematik. Faktanya, mandi malam tidak langsung menyebabkan rematik. Namun, suhu dingin bisa memperparah nyeri sendi bagi penderita arthritis. Solusinya, gunakan air hangat jika ingin mandi malam.

Cara Mencegah Rematik dan Asam Urat

  • Atur pola makan: kurangi makanan tinggi purin, perbanyak sayur dan buah.
  • Olahraga ringan secara rutin seperti jalan kaki, berenang, atau yoga.
  • Kendalikan berat badan agar tidak obesitas.
  • Minum cukup air putih 2–3 liter per hari.
  • Periksa kesehatan secara rutin untuk deteksi dini.

Kesimpulan

Rematik tidak sama dengan asam urat. Rematik adalah istilah umum untuk berbagai jenis peradangan sendi, sedangkan asam urat adalah salah satu jenis rematik akibat penumpukan kristal purin. Menjaga pola makan, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan rutin bisa membantu mencegah dan mengurangi risiko keduanya.

Next Post Previous Post