Jangan Sembarangan ! Ini Cara Membersihkan Telinga Yang Benar Dan Aman
Cara Membersihkan Telinga yang Benar dan Aman Menurut Medis
Telinga adalah organ vital yang berfungsi bukan hanya untuk mendengar, tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh. Meski kecil, telinga memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya, masih banyak orang yang salah dalam merawat kebersihan telinga. Tidak sedikit yang berpikir bahwa semakin sering telinga dibersihkan, semakin sehatlah telinga. Padahal, faktanya tidak demikian. Artikel panjang ini akan membahas secara mendalam tentang cara membersihkan telinga yang benar dan aman menurut medis, termasuk membongkar mitos-mitos yang masih banyak dipercaya.
Mengenal Earwax dan Fungsinya
Earwax atau serumen sering dianggap kotoran yang menjijikkan. Namun sebenarnya, earwax adalah zat alami yang diproduksi oleh kelenjar di saluran telinga luar. Warna earwax bisa kuning muda, kuning tua, hingga kecokelatan. Fungsi earwax sangat penting, yaitu melindungi telinga dari debu, serangga, dan benda asing, mencegah air masuk terlalu dalam, menjaga kelembaban telinga agar tidak kering, dan memiliki sifat antibakteri alami. Jadi, earwax bukanlah kotoran yang harus selalu dibersihkan habis, melainkan pelindung alami yang berguna.
Apakah Earwax Harus Dibersihkan?
Tubuh sebenarnya sudah memiliki sistem pembersihan telinga sendiri. Saat kita mengunyah, berbicara, atau menggerakkan rahang, earwax akan terdorong keluar secara perlahan. Earwax yang mengering biasanya rontok dengan sendirinya. Namun, pada sebagian orang, earwax bisa menumpuk dan menyebabkan kondisi yang disebut serumen prop. Jika hal ini terjadi, gejala yang muncul bisa berupa gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga, telinga berdenging, sakit telinga, hingga pusing. Jika gejala ini muncul, maka telinga perlu dibersihkan dengan cara yang benar.
Kapan Waktu yang Tepat Membersihkan Telinga?
Membersihkan telinga tidak perlu dilakukan setiap hari. Rekomendasi medis menyebutkan cukup 1–2 minggu sekali, itu pun hanya bagian luar telinga. Membersihkan telinga terlalu sering justru bisa mengganggu kelembaban alami dan memicu iritasi. Bagian dalam telinga sebaiknya tidak disentuh kecuali memang ada indikasi khusus. Jika telinga sering terasa penuh atau tersumbat, periksakan ke dokter THT untuk penanganan profesional.
Mitos dan Fakta Seputar Membersihkan Telinga
“Semakin bersih telinga, semakin sehat”
Salah. Earwax justru penting untuk melindungi telinga. Telinga tidak harus bersih mengkilap.
“Cotton bud bisa membersihkan telinga sampai ke dalam”
Salah. Cotton bud sering kali mendorong earwax lebih dalam sehingga membuat telinga tersumbat.
“Ear candle aman untuk membersihkan telinga”
Salah. Ear candle tidak terbukti efektif secara medis dan justru berisiko menyebabkan luka bakar serta infeksi.
“Air saat mandi bisa membersihkan telinga”
Benar sebagian. Air memang bisa membantu earwax keluar, tetapi pada sebagian orang justru membuat kotoran menggumpal.
Bahaya Menggunakan Cotton Bud
Cotton bud sering dianggap sebagai alat utama pembersih telinga. Namun faktanya, cotton bud hanya boleh digunakan untuk bagian luar telinga. Jika dimasukkan ke dalam, cotton bud bisa mendorong earwax makin dalam, menggores kulit sensitif telinga, meninggalkan serat kapas yang berisiko menimbulkan infeksi, bahkan melukai gendang telinga. Oleh karena itu, penggunaan cotton bud harus sangat hati-hati.
Risiko Menggunakan Ear Candle
Ear candle adalah metode dengan lilin khusus yang diklaim dapat menyedot kotoran telinga. Namun penelitian medis menyatakan metode ini tidak terbukti efektif. Justru risiko yang bisa terjadi adalah lilin cair masuk ke telinga, luka bakar, goresan di saluran telinga, infeksi, hingga kerusakan gendang telinga. Karena berbahaya, dokter THT tidak pernah merekomendasikan ear candle sebagai metode pembersihan telinga.
Cara Membersihkan Telinga yang Benar dan Aman
1. Membersihkan Bagian Luar Telinga
Gunakan kain lembut atau tisu yang sedikit dibasahi air hangat atau baby oil. Bersihkan perlahan bagian luar telinga dan daun telinga. Hindari memasukkan kain atau benda apapun ke dalam saluran telinga.
2. Menggunakan Obat Tetes Telinga
Obat tetes telinga dapat membantu melunakkan earwax agar lebih mudah keluar. Beberapa obat bisa dibeli bebas di apotek, namun sebaiknya tetap digunakan sesuai saran dokter agar aman.
3. Konsultasi ke Dokter THT (Ear Toilet)
Jika earwax sudah menumpuk dan keras, periksakan ke dokter THT. Dokter dapat melakukan prosedur ear toilet, yaitu pembersihan telinga dengan alat khusus atau semprotan air steril. Prosedur ini aman karena dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman.
4. Menggunakan Minyak Alami
Minyak zaitun atau baby oil bisa diteteskan ke telinga untuk melunakkan earwax. Namun cara ini tidak disarankan jika telinga sedang infeksi atau sakit.
Cara Merawat Telinga pada Bayi dan Anak-anak
Telinga bayi sangat sensitif. Orang tua sering kali khawatir melihat telinga bayi tampak kotor. Namun ingat, jangan gunakan cotton bud untuk membersihkan telinga bayi. Bersihkan hanya bagian luar telinga dengan kain lembut yang dibasahi air hangat. Jika telinga bayi tampak kotor berlebihan atau keluar cairan, segera konsultasikan ke dokter anak atau dokter THT.
Cara Merawat Telinga pada Lansia
Pada lansia, earwax cenderung lebih kering dan mudah menggumpal. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara. Untuk merawat telinga lansia, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter THT minimal 6 bulan sekali, gunakan obat tetes telinga bila diperlukan, dan hindari membersihkan telinga sendiri dengan alat yang berisiko.
Hubungan Kebersihan Telinga dengan Kesehatan Pendengaran
Menjaga kebersihan telinga erat kaitannya dengan kesehatan pendengaran. Gangguan pendengaran bukan hanya menurunkan kualitas komunikasi, tetapi juga bisa memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental. Selain earwax menumpuk, faktor lain yang bisa merusak pendengaran adalah paparan suara bising, infeksi berulang, penggunaan earphone dengan volume tinggi, dan cedera telinga.
Tips Merawat Telinga Agar Tetap Sehat
- Jangan gunakan cotton bud terlalu dalam.
- Hindari penggunaan ear candle.
- Gunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan bising.
- Keringkan telinga setelah berenang atau mandi.
- Batasi penggunaan earphone dengan volume tinggi.
- Periksa telinga secara rutin jika sering mengalami keluhan.
Kesimpulan
Membersihkan telinga tidak perlu terlalu sering. Earwax memiliki fungsi penting sebagai pelindung telinga. Membersihkan bagian luar telinga cukup dilakukan dengan kain lembut atau cotton bud secara hati-hati. Bagian dalam telinga sebaiknya dibiarkan, kecuali ada indikasi medis untuk dibersihkan oleh dokter THT. Hindari metode berbahaya seperti ear candle. Dengan perawatan yang benar, telinga tetap sehat, pendengaran terjaga, dan kualitas hidup meningkat.