Cara Mengatasi Aplikasi Not Responding Laptop Windows10
Masalah ini sering terjadi di saat-saat paling tidak diharapkan: ketika sedang mengerjakan tugas penting, edit video, desain, atau bahkan hanya membuka dokumen sederhana. Layar tiba-tiba membeku, kursor tak bergerak, dan muncul tulisan “Not Responding” di jendela aplikasi. Rasanya tentu saja bikin frustasi, apalagi kalau pekerjaan belum sempat disimpan.
Nah, supaya kamu tidak terus-terusan dibuat kesal oleh masalah ini, yuk kita bahas penyebab dan cara mengatasi aplikasi not responding di laptop maupun komputer Windows 10 secara tuntas.
Kenapa Aplikasi Bisa Not Responding di Windows 10?
Sebelum kita masuk ke cara mengatasinya, penting untuk tahu dulu apa penyebabnya. Karena kalau tahu sumber masalahnya, solusi pun bisa lebih tepat sasaran. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan aplikasi macet di Windows 10, dan berikut beberapa di antaranya:
-
Kapasitas RAM yang terlalu kecil.
RAM adalah otak kedua komputer. Kalau RAM kamu kecil, sementara kamu membuka banyak aplikasi berat, maka wajar kalau sistem jadi lambat atau bahkan berhenti merespons. -
Terlalu banyak aplikasi berjalan bersamaan.
Banyak pengguna tidak sadar bahwa di balik layar, ada banyak aplikasi yang ikut aktif. Aplikasi latar belakang ini diam-diam memakan memori dan membuat sistem kehabisan tenaga. -
File sistem rusak atau corrupt.
Seiring waktu, file sistem Windows bisa rusak karena crash, virus, atau update yang gagal. File yang rusak ini bisa membuat program tidak berjalan normal. -
Aplikasi tidak sesuai versi atau bit rate.
Misalnya kamu pakai Windows 10 versi 32-bit tapi memasang aplikasi 64-bit, besar kemungkinan aplikasi akan crash dan berhenti merespons. -
Kinerja harddisk lambat.
Harddisk yang sudah tua atau penuh akan memperlambat proses baca-tulis data. Akibatnya, aplikasi jadi lama memuat dan akhirnya not responding. -
Serangan virus atau malware.
Virus bisa merusak file sistem, memperberat CPU usage, dan membuat beberapa aplikasi tidak bisa berjalan dengan normal. -
Plugin atau add-on berlebihan.
Beberapa aplikasi seperti browser, editor, atau software desain sering dipasangi plugin tambahan. Tapi kalau terlalu banyak, justru bisa bikin sistem berat dan sering crash.
Cara Mengatasi Aplikasi Not Responding di Laptop dan Komputer
Nah, setelah tahu berbagai penyebabnya, sekarang kita masuk ke langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk memperbaikinya.
1. Hentikan Aplikasi Secara Paksa
Langkah paling cepat ketika aplikasi sudah tidak bisa diklik apa pun adalah dengan menutupnya secara paksa.
Kamu bisa klik kanan pada Taskbar → pilih “Close Window”. Kalau masih tidak bisa juga, gunakan Task Manager dengan cara:
-
Tekan tombol Ctrl + Shift + Esc secara bersamaan.
-
Pilih tab Processes.
-
Cari aplikasi yang statusnya “Not Responding”.
-
Klik kanan, lalu pilih End Task.
Setelah ditutup, tunggu beberapa saat sebelum membukanya kembali. Jika kamu beruntung, aplikasi bisa berjalan normal tanpa harus restart komputer.
2. Hapus Software yang Tidak Diperlukan
Banyak pengguna suka memasang berbagai aplikasi, padahal tidak semuanya digunakan. Semakin banyak aplikasi yang terpasang, semakin berat pula beban Windows saat startup.
Coba buka Control Panel → Programs → Uninstall a Program, lalu hapus aplikasi yang tidak kamu gunakan.
Dengan begitu, RAM dan CPU akan lebih lega, dan peluang aplikasi not responding pun menurun drastis.
3. Gunakan Tampilan Desktop yang Sederhana
Tampilan desktop yang penuh dengan widget dan wallpaper animasi memang terlihat keren, tapi sebenarnya bisa menguras sumber daya sistem.
Kalau laptopmu punya RAM pas-pasan, sebaiknya gunakan tampilan desktop sederhana saja. Hilangkan widget seperti jam, kalender, atau slideshow background. Gunakan warna polos atau gambar statis agar sistem bekerja lebih ringan.
4. Kurangi Multitasking
Laptop memang bisa multitasking, tapi bukan berarti kamu bisa membuka semua aplikasi sekaligus. Misalnya kamu membuka Photoshop, Chrome, Word, dan Spotify bersamaan di laptop dengan RAM 4 GB — hasilnya bisa ditebak: macet.
Gunakan aplikasi seperlunya saja. Tutup software yang tidak sedang kamu gunakan. Semakin sedikit beban kerja prosesor, semakin kecil pula kemungkinan terjadinya not responding.
5. Matikan Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang
Beberapa aplikasi terus berjalan di background meskipun kamu tidak membukanya. Contohnya Skype, OneDrive, Discord, atau Adobe Updater.
Untuk mematikannya:
-
Tekan Ctrl + Shift + Esc, buka Task Manager.
-
Di tab Startup, nonaktifkan aplikasi yang tidak penting.
-
Kamu juga bisa membuka Settings → Privacy → Background Apps, lalu matikan aplikasi yang tidak perlu.
Dengan cara ini, performa laptop akan jauh lebih stabil.
6. Pastikan Aplikasi Sesuai dengan Bit Rate Windows
Setiap versi Windows memiliki jenis bit rate, yaitu 32-bit atau 64-bit.
Kalau kamu menginstal aplikasi yang tidak cocok, bisa muncul error atau crash.
Untuk memastikannya:
-
Klik kanan This PC → Properties.
-
Lihat di bagian “System type”.
Kalau tertera 64-bit, pastikan semua aplikasi yang kamu instal juga versi 64-bit.
7. Gunakan Antivirus yang Andal
Virus atau malware bisa menjadi penyebab utama aplikasi sering not responding. Mereka bisa menyusup melalui file unduhan, flashdisk, atau bahkan email.
Pasang antivirus terpercaya seperti Windows Defender, Avast, BitDefender, atau Kaspersky. Lakukan scanning secara rutin, minimal seminggu sekali. Hindari juga menginstal aplikasi bajakan, karena sering kali menjadi sumber utama malware.
8. Kurangi Penggunaan Plugin Tambahan
Beberapa software seperti Chrome, Photoshop, atau Visual Studio sering kita tambahi plugin supaya lebih praktis. Tapi kalau plugin-nya terlalu banyak, sistem bisa kewalahan.
Misalnya di browser, terlalu banyak ekstensi bisa membuat loading halaman jadi berat. Hapus plugin yang tidak perlu, biarkan hanya yang benar-benar kamu gunakan.
9. Tambah Kapasitas RAM
Kalau kamu sudah melakukan semua langkah di atas tapi aplikasi tetap sering not responding, bisa jadi RAM kamu memang sudah tidak cukup.
RAM berfungsi untuk menyimpan data sementara saat aplikasi dijalankan. Kalau kapasitasnya kecil, sistem harus bolak-balik meminjam ruang di harddisk (paging file), dan itu memperlambat semuanya.
Menambah RAM adalah investasi kecil yang berdampak besar. Misalnya dari 4 GB ke 8 GB saja, performa Windows bisa meningkat drastis.
10. Ganti Harddisk ke SSD
Kalau laptopmu masih memakai harddisk (HDD), mungkin sudah saatnya beralih ke SSD.
SSD bekerja jauh lebih cepat daripada HDD karena tidak menggunakan piringan mekanis, melainkan chip memori.
Keuntungannya langsung terasa:
-
Waktu booting jadi singkat.
-
Aplikasi terbuka lebih cepat.
-
Risiko not responding berkurang drastis.
Kamu bisa membeli SSD dengan kapasitas 240 GB atau 500 GB, tergantung kebutuhan dan anggaran.
11. Lakukan Pembersihan File Sampah
File sampah (temporary files, cache, log, dan sebagainya) bisa menumpuk seiring waktu dan memperlambat sistem.
Kamu bisa membersihkannya dengan:
-
Tekan tombol Windows + R, lalu ketik
cleanmgr. -
Pilih drive C, lalu centang semua kategori file sampah.
-
Klik OK dan tunggu prosesnya selesai.
Selain itu, gunakan juga software seperti CCleaner untuk membersihkan cache dan mempercepat performa sistem.
12. Update Windows dan Driver
Kadang masalah not responding terjadi karena bug dari sistem atau driver.
Microsoft secara rutin merilis pembaruan untuk memperbaiki masalah seperti ini.
Masuk ke Settings → Update & Security → Windows Update, lalu klik Check for updates.
Selain itu, pastikan juga driver GPU, audio, dan perangkat lainnya selalu terbaru.
13. Jalankan System File Checker
Jika kamu curiga ada file sistem yang rusak, kamu bisa menggunakan perintah bawaan Windows:
-
Buka Command Prompt (CMD) dengan hak administrator.
-
Ketik perintah berikut:
-
Tekan Enter, dan tunggu hingga proses mencapai 100%.
Perintah ini akan memperbaiki file sistem Windows yang rusak secara otomatis.
14. Gunakan Mode Aman (Safe Mode)
Kalau laptop sering not responding bahkan saat baru dinyalakan, cobalah masuk ke Safe Mode.
Mode ini menjalankan Windows dengan konfigurasi paling dasar, tanpa driver tambahan.
Jika di Safe Mode aplikasi berjalan lancar, berarti ada program pihak ketiga atau driver yang jadi penyebabnya. Kamu bisa menonaktifkannya setelah kembali ke mode normal.
15. Install Ulang Windows
Langkah terakhir, kalau semua cara di atas gagal, adalah melakukan install ulang Windows 10.
Biasanya ini menjadi solusi pamungkas untuk menghapus semua error yang menumpuk.
Sebelum install ulang, pastikan kamu sudah backup semua data penting. Setelah selesai, instal hanya aplikasi yang benar-benar diperlukan agar sistem tetap ringan dan stabil.
Tips Tambahan agar Aplikasi Tidak Mudah Not Responding
Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa kebiasaan kecil yang bisa kamu terapkan untuk menjaga kestabilan Windows:
-
Selalu tutup aplikasi sebelum mematikan laptop. Jangan langsung menekan tombol power.
-
Jangan terlalu sering menunda update sistem. Update itu penting untuk keamanan dan kestabilan.
-
Gunakan software versi resmi. Aplikasi bajakan sering mengandung script berbahaya.
-
Lakukan restart secara berkala. Restart membantu menyegarkan sistem dan membersihkan cache sementara.
-
Pastikan ruang penyimpanan tidak penuh. Minimal sisakan 20% ruang kosong di drive C.
Penutup
Masalah aplikasi not responding di Windows 10 memang sering membuat kesal, terutama saat kita sedang dikejar deadline atau sedang mengerjakan hal penting. Tapi sebenarnya, sebagian besar penyebabnya bisa diatasi tanpa perlu membawa laptop ke tukang servis.
Mulailah dari hal-hal sederhana seperti menutup aplikasi yang tidak digunakan, membersihkan file sampah, hingga memastikan spesifikasi perangkat memadai. Jika memang sudah waktunya upgrade RAM atau mengganti harddisk ke SSD, anggap saja itu investasi agar pekerjaanmu lebih lancar.
Yang terpenting, selalu rawat sistem Windows kamu dengan baik. Jangan biarkan terlalu banyak aplikasi tidak penting berjalan, hindari file bajakan, dan rajin lakukan update. Dengan begitu, laptop atau komputer kamu akan jauh lebih stabil dan tidak mudah mengalami not responding lagi.