Jangan Percaya Mitos Ini, Tentang Cinta Yang Masih Banyak Dipercaya

Pernah dengar tidak, katanya kalau kita ketemu jodoh bakal langsung terasa sejak pertemuan pertama? Biasanya  diidentikkan dengan debar jantung yang menggila, dan rasa nyaman yang tiba-tiba ada. Terus seolah-olah ada suara angin yang berbisik di telinga bahwa dia adalah “seseorang” yang kamu cari selama ini.

Membahas soal cinta memang tidak ada habisnya. Karena topik cinta dan hubungan itu selalu ada sampai akhir zaman, jadi tidak akan pernah ada habisnya.

Tapi, banyak juga loh mitos soal cinta dan hubungan yang masih banyak dipercaya. Bukan cuma buang-buang stamina untuk memikirkannya, salah-salah justru bisa bikin berantem dan hubungan berantakan. Misalnya beberapa mitos di bawah ini.

Pertemuan Pertama

Sangat wajar memang kalau pertemuan pertama itu diharapkan sangat unik, berkesan, dan selalu diingat. Tapi mendapat bisikan angin tentang seseorang itu the one atau bukan, apakah tidak berlebihan?

Mungkin memang ada seseorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, kemudian berusaha untuk mengejarnya, dan keduanya berakhir di pelaminan yang sama. Namun, banyak juga pasangan yang jatuh cinta karena terbiasa. Intinya sih, cinta itu bisa datang dengan berbagai cara. Dan pertemuan pertama tidak selalu berupa meet cute yang penuh dengan nuansa magis.

Cemburu melampaui batas serta perilaku posesif

Pasangan yang cemburuan itu adalah pasangan yang benar-benar sayang. Pasangan yang posesif itu adalah pasangan yang takut kehilangan. Mungkin kamus sering mendengarnya, cemburu dan posesif seringkali dianggap sebagai tindakan romantis.

Cemburu-cemburu kecil yang berdasar itu wajar. Mungkin benar itu sebuah tanda takut akan kehilangan. Tapi kalau apa-apa dicemburui, mau ini itu nggak boleh, harus menjadikannya prioritas pertama dalam hidupmu, itu sih bukan lagi tanda cinta. Justru sinyal bahaya bahwa sudah masuk ke abusive relationship.

Jodoh itu nggak perlu usaha, kalau sudah cocok semuanya pasti lancar-lancar aja

Seperti kata pepatah, meski terhalang gunung dan lautan, kalau sudah jodoh pasti akan bertemu. Pun kalau sudah menjalani hubungan, nggak akan ada masalah berarti dan nggak perlu usaha yang keras karena sudah “jalannya”.

Padahal, setiap hubungan itu perlu diperjuangkan kedua belah pihak. Cinta yang besar pun nggak ada artinya kalau nggak diperjuangkan. Begitu juga dengan sebuah hubungan. Diperlukan kompromi dan kerjasama untuk membuatnya bertahan lama, tidak bisa semata-mata menyerahkannya pada takdir dengan alasan “jodoh”.

Kalau pasangan benar-benar cinta, harusnya sudah tahu isi hatimu tanpa diberi tahu

Kalau sudah sama-sama cinta, apa-apa nggak perlu diungkapkan. Kapan dia marah, kamu mengerti. Apa yang membuatmu mendadak bete, dia langsung paham. Seolah kalian punya kemampuan untuk bertelepati. Padahal, komunikasi adalah kunci sebuah hubungan. Pacarmu bukan cenayang yang bisa membaca isi pikiran, dan kamu bukan Tuhan yang tahu segalanya.

Mungkin dia bisa menebak isi hatimu, tapi itu terjadi karena dia sudah bersamamu sangat lama dan terbiasa sehingga tahu apa-apa yang membuatmu kesal. Akan tetapi, kalau ada masalah atau sesuatu yang mengganggu, ya harus dibicarakan dengan tuntas. Kalau dipendam sembari berharap dia akan paham, bisa-bisa justru menghancurkan hubungan kalian.

Dengan cinta yang besar, kamu bisa mengubah pasanganmu

Ada alasan khusus kenapa bad boy lebih menarik hati di mata cewek-cewek. Selain bad boy biasanya memang tahu banget bagaimana meluluhkan perempuan, juga ada setitik harapan atau semangat untuk mengubah bad boy menjadi good boy.

Ada harapan bahwa cinta yang besar, pasangan akan berubah menjadi seperti yang kita inginkan. Kenyataannya, perubahan seseorang hanya bisa terjadi kalau yang bersangkutan itu menghendaki. Kamu tidak akan bisa mengubahnya, tapi dia bisa mengubah dirinya sendiri. Tergantung, dia mau berubah atau tidak.

Cinta itu sesuatu yang konstan dan nggak pernah berubah

Banyak yang beranggapan bahwa cinta adalah sesuatu yang konstan dan mutlak. Cinta ya cinta, nggak ya nggak. Lalu, kalau sudah cinta pada seseorang, perasaan itu akan tetap ada. Tetap antusias, tetap bergairah, pokoknya selalu ada.

Padahal yang namanya perasaan manusia itu bukanlah sesuatu yang konstan. Afeksi bisa datang dan pergi. Sama seperti emosimu sehari-hari, wajar saja kan kalau hari ini kamu bahagia dan besok kamu sedih? Cinta pun sama, bisa bertambah dan bisa berkurang. Karena itu, cinta perlu dipupuk agar tetap ada.

Cinta adalah sebuah perasaan manusia yang bukannya nggak bisa dijelaskan, melainkan bisa dijelaskan dengan terbatas. Sama seperti kedatangannya yang kadang tiba-tiba, kepergiannya pun bisa tiba-tiba.

Karena itu, banyak mitos-mitos yang melingkupinya, dan kita pun senang mengasosiasikan cinta dengan segala hal-hal magis dan perasaan yang tak terjelaskan. Namun yang terpenting dari semuanya, cinta butuh perjuangan dan komunikasi adalah kunci utamanya.

Sumber: hipwee.com
Next Post Previous Post