Cara Mengatasi Keputihan, Gejala Dan Penyebabnya

Penyebab Keputihan: Jenis, Gejala & Cara Mengatasinya

Penyebab Keputihan: Jenis, Gejala & Cara Mengatasinya

Keputihan adalah keluarnya lendir atau cairan dari vagina yang berasal dari kelenjar di dalam vagina dan leher rahim. Dalam artikel ini Anda akan menemukan penjelasan lengkap: apa penyebab keputihan, jenis-jenisnya, gejala yang harus diwaspadai, serta cara mengatasi dan mencegahnya — semua disajikan praktis untuk pembaca Indonesia.

Apa itu Keputihan?

Keputihan merupakan mekanisme alami vagina untuk membersihkan diri. Keputihan normal biasanya berwarna putih susu atau bening, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal. Jika keputihan berubah warna, berbau, atau disertai rasa sakit sebaiknya segera konsultasi ke tenaga medis.

Jenis-Jenis Keputihan

1. Keputihan Fisiologis (Normal)

Ciri-ciri keputihan fisiologis:

  • Warna bening atau putih susu
  • Tidak berbau atau baunya ringan
  • Tidak menimbulkan gatal atau nyeri
  • Sering muncul menjelang ovulasi atau setelah menstruasi

2. Keputihan Patologis (Tidak Normal)

Keputihan patologis biasanya menandakan infeksi atau kondisi medis tertentu. Ciri-ciri umum:

  • Warna kuning, hijau, coklat, atau abu-abu
  • Bau amis atau busuk
  • Konsistensi kental, berbusa, atau seperti keju
  • Disertai gatal, perih, atau nyeri saat buang air kecil

Penyebab Keputihan

Beberapa penyebab keputihan mencakup kondisi fisiologis dan patologis:

A. Faktor Kebersihan dan Lingkungan

  • Kebersihan yang kurang (vagina terlalu lembap)
  • Menggunakan pakaian dalam sintetis atau ketat
  • Sering memakai pembalut/ pantyliner tanpa mengganti

B. Infeksi

  • Infeksi jamur (Candida)
  • Vaginosis bakteri (ketidakseimbangan flora vagina)
  • Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, trikomoniasis

C. Perubahan Hormon & Obat

  • Perubahan hormon (kehamilan, siklus menstruasi, menopause)
  • Konsumsi antibiotik jangka panjang
  • Stres berat yang memengaruhi keseimbangan hormon

Gejala yang Harus Diwaspadai

Segera ke dokter bila mengalami:

  • Keputihan berbau busuk
  • Warna kuning/hijau/coklat
  • Gatal intens, kemerahan, atau pembengkakan
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual
  • Pendarahan di luar menstruasi

Cara Mengatasi Keputihan

Pertolongan Pertama di Rumah

  • Kompres dingin untuk meredakan gatal/pembengkakan
  • Konsumsi yogurt atau suplemen probiotik untuk membantu flora vagina
  • Jaga kebersihan: bilas dengan air hangat dan keringkan dari depan ke belakang
  • Hindari douche atau sabun kewanitaan yang berlebihan

Penanganan Medis

  • Obat antijamur (gel/krim/oral) untuk infeksi Candida
  • Antibiotik untuk vaginosis bakteri atau infeksi bakteri lain
  • Pemeriksaan laboratorium (swab vagina) untuk diagnosis akurat

Cara Mencegah Keputihan Tidak Normal

  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan longgar
  • Ganti pakaian basah/berkeringat sesegera mungkin
  • Batasi penggunaan pantyliner harian yang terus-menerus
  • Hindari produk wangi di area genital
  • Periksa kesehatan rutin bila sering mengalami keputihan berulang
Catatan penting: Vagina dapat membersihkan diri sendiri. Hindari pembersihan berlebihan yang justru mengganggu keseimbangan bakteri baik.

FAQ — Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah setiap wanita pasti mengalami keputihan?

Secara fisiologis, sebagian besar wanita akan mengalami keputihan sebagai mekanisme pembersihan vagina. Namun frekuensi dan karakteristiknya berbeda-beda.

Kapan saya harus ke dokter?

Jika keputihan berubah warna, berbau, atau disertai gatal/nyeri, segera konsultasikan dokter kandungan untuk pemeriksaan dan perawatan yang tepat.

Next Post Previous Post