12 Cara Mengatasi Laptop atau Pc yang Lemot di Windows 10
Masalah kinerja seperti ini sangat umum terjadi, terutama pada perangkat dengan spesifikasi rendah atau pada komputer yang sudah digunakan bertahun-tahun. Kadang, bahkan perangkat dengan spesifikasi standar pun bisa terasa berat jika pengaturannya tidak tepat atau sistem sudah terlalu banyak beban.
Untungnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat kinerja Windows 10 agar kembali ringan, responsif, dan efisien seperti semula. Berikut ini adalah 12 cara mengatasi laptop atau PC yang berjalan lambat di Windows 10 beserta penjelasan lengkap dan langkah-langkah penerapannya.
1. Nonaktifkan Aplikasi yang Berjalan saat Startup
Salah satu penyebab utama komputer lambat adalah terlalu banyak aplikasi yang berjalan otomatis saat sistem dinyalakan. Fitur ini disebut Startup Programs.
Ketika kamu menyalakan komputer, Windows akan memuat seluruh aplikasi startup ke memori sebelum benar-benar siap digunakan. Semakin banyak aplikasi yang aktif di startup, semakin lama waktu booting dan semakin berat sistem berjalan.
Untuk menonaktifkan aplikasi startup di Windows 10:
- 
Klik kanan pada Taskbar, lalu pilih Task Manager. 
- 
Buka tab Startup. 
- 
Lihat daftar aplikasi yang berjalan otomatis saat startup. 
- 
Pilih aplikasi yang tidak perlu dijalankan otomatis. 
- 
Klik kanan, lalu pilih Disable. 
Aplikasi seperti Spotify, Zoom, Skype, atau Adobe Updater biasanya aman untuk dinonaktifkan tanpa mengganggu sistem. Setelah langkah ini, waktu boot komputer akan berkurang secara signifikan.
2. Aktifkan Fitur Fast Startup
Windows 10 memiliki fitur bernama Fast Startup yang berfungsi mempercepat proses booting komputer dengan cara menyimpan sebagian file sistem ke dalam memori. Saat komputer dinyalakan kembali, sistem akan memuat file tersebut lebih cepat, mirip seperti mode hibernasi.
Langkah mengaktifkan Fast Startup:
- 
Klik kanan menu Start → pilih Control Panel. 
- 
Buka Hardware and Sound → Power Options. 
- 
Klik Choose what the power buttons do. 
- 
Klik Change settings that are currently unavailable. 
- 
Centang opsi Turn on fast startup (recommended). 
- 
Klik Save changes. 
Setelah fitur ini aktif, kecepatan booting bisa meningkat 20–30%, terutama pada laptop dengan hard disk (HDD).
3. Nonaktifkan Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang
Windows 10 secara default menjalankan banyak aplikasi latar belakang seperti Maps, Weather, Mail, dan Xbox Game Bar. Aplikasi-aplikasi ini tetap berjalan meski kamu tidak membukanya, sehingga menguras RAM dan daya CPU.
Untuk mematikannya:
- 
Klik Start → pilih Settings. 
- 
Masuk ke menu Privacy → Background Apps. 
- 
Akan muncul daftar aplikasi yang berjalan di latar belakang. 
- 
Matikan toggle pada aplikasi yang tidak penting. 
Dengan menonaktifkan aplikasi latar belakang, kamu dapat menghemat penggunaan RAM hingga ratusan megabyte, yang berdampak langsung pada peningkatan performa.
4. Hapus Aplikasi yang Tidak Diperlukan
Terlalu banyak program terinstal dapat memperlambat sistem. Selain memakan ruang penyimpanan, sebagian aplikasi juga menambahkan proses otomatis di latar belakang yang membebani CPU.
Cara aman untuk membersihkan aplikasi yang tidak berguna:
- 
Klik Start → Control Panel → Programs and Features. 
- 
Pilih aplikasi yang jarang atau tidak pernah digunakan. 
- 
Klik Uninstall/Change untuk menghapusnya. 
Sebagai panduan, hapus aplikasi trial, toolbar browser, game bawaan, dan utilitas yang tidak dibutuhkan. Namun, pastikan kamu tidak menghapus aplikasi sistem penting seperti Microsoft Visual C++ atau driver hardware.
5. Matikan Fitur Windows Tips dan Notifikasi yang Tidak Diperlukan
Windows 10 memiliki fitur Tips, Tricks, and Suggestions yang memberikan notifikasi untuk membantu pengguna baru mengenal sistem. Meskipun berguna, fitur ini menggunakan resource sistem untuk terus memantau aktivitas pengguna.
Untuk menonaktifkannya:
- 
Klik Start → Settings. 
- 
Pilih System → Notifications & actions. 
- 
Matikan opsi Get tips, tricks, and suggestions as you use Windows. 
Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi beban CPU serta menghindari gangguan notifikasi yang tidak perlu.
6. Matikan Fitur Windows yang Tidak Digunakan
Windows 10 hadir dengan banyak fitur opsional seperti Internet Explorer 11, Telnet Client, .NET Framework, dan lainnya. Jika fitur-fitur ini tidak kamu butuhkan, sebaiknya dinonaktifkan agar tidak memakan sumber daya sistem.
Langkah-langkahnya:
- 
Tekan Windows + X → pilih Apps and Features. 
- 
Klik Optional features. 
- 
Pilih fitur yang tidak diperlukan dan klik Uninstall. 
Beberapa fitur sistem juga bisa diatur melalui Control Panel → Programs → Turn Windows features on or off. Hati-hati untuk tidak menonaktifkan fitur penting seperti “Windows Defender” atau “.NET Framework” jika masih digunakan oleh aplikasi lain.
7. Nonaktifkan Search Indexing (Indeks Pencarian)
Search Indexing berfungsi mempercepat pencarian file di sistem, tetapi fitur ini terus berjalan di latar belakang dan menguras sumber daya, terutama pada komputer dengan spesifikasi rendah.
Untuk menonaktifkannya:
- 
Klik kanan Start → pilih Computer Management. 
- 
Buka Services and Applications → Services. 
- 
Cari layanan bernama Windows Search. 
- 
Klik dua kali → ubah “Startup type” menjadi Manual atau Disabled. 
- 
Klik OK untuk menyimpan perubahan. 
Hasilnya, kinerja CPU akan lebih ringan, meskipun proses pencarian file mungkin sedikit lebih lambat.
8. Nonaktifkan Fitur Sinkronisasi Otomatis
Windows 10 secara otomatis menyinkronkan berbagai data seperti kata sandi, pengaturan browser, wallpaper, dan preferensi sistem dengan akun Microsoft. Fitur ini memang praktis, tetapi dapat memperlambat komputer dan mengonsumsi bandwidth internet.
Untuk mematikannya:
- 
Klik Start → Settings → Accounts. 
- 
Pilih Sync your settings. 
- 
Matikan semua opsi sinkronisasi yang tidak kamu butuhkan. 
Langkah ini sangat disarankan jika kamu menggunakan laptop dengan koneksi internet terbatas atau spesifikasi RAM rendah.
9. Hapus Ekstensi dan Add-on yang Tidak Diperlukan di Browser
Browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox sering kali menjadi penyebab utama komputer terasa lambat. Alasannya sederhana: terlalu banyak ekstensi (add-on) yang berjalan bersamaan.
Untuk menghapus ekstensi di Chrome:
- 
Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas. 
- 
Pilih More tools → Extensions. 
- 
Nonaktifkan atau hapus ekstensi yang tidak digunakan. 
Untuk Firefox:
- 
Klik menu tiga garis di kanan atas. 
- 
Pilih Add-ons and themes. 
- 
Klik Extensions, lalu nonaktifkan atau hapus add-on yang tidak penting. 
Menjaga browser tetap ringan sangat penting, karena aplikasi ini sering menjadi yang paling banyak mengonsumsi RAM.
10. Lakukan Disk Cleanup
Setiap kali kamu menggunakan komputer, Windows akan menyimpan file sementara, cache, log, dan data sisa aplikasi. Jika tidak dibersihkan secara rutin, file-file ini dapat memenuhi ruang penyimpanan dan memperlambat sistem.
Gunakan fitur Disk Cleanup bawaan Windows:
- 
Klik Start → File Explorer → This PC. 
- 
Klik kanan pada drive C: → pilih Properties. 
- 
Klik tombol Disk Cleanup. 
- 
Pilih kategori file yang ingin dihapus seperti Temporary files, Recycle Bin, dan System cache. 
- 
Klik OK. 
Untuk hasil maksimal, lakukan pembersihan ini minimal sekali setiap dua minggu.
11. Jalankan Disk Defragment secara Berkala
Fragmentasi pada hard disk membuat file-file tidak tersimpan secara berurutan. Akibatnya, waktu akses data menjadi lebih lama dan sistem terasa berat. Dengan melakukan defragmentasi, file akan diatur ulang agar tersusun rapi, sehingga akses data menjadi lebih cepat.
Langkah-langkah melakukan defragmentasi:
- 
Klik Start → File Explorer → This PC. 
- 
Klik kanan pada drive C: → Properties. 
- 
Pilih tab Tools → klik Optimize. 
- 
Pilih drive yang ingin dioptimalkan → klik Optimize. 
Jika kamu menggunakan SSD, jangan lakukan defragmentasi manual karena SSD tidak memerlukan proses tersebut. Sebagai gantinya, cukup aktifkan fitur “Optimize Drives” bawaan Windows.
12. Optimalkan Memori Virtual
Ketika RAM komputer tidak cukup untuk menjalankan semua program, Windows akan menggunakan sebagian ruang di hard disk sebagai virtual memory atau paging file. Mengatur ukuran virtual memory secara manual bisa membantu meningkatkan performa.
Caranya:
- 
Klik Start → Control Panel → System and Security. 
- 
Pilih System → Advanced system settings. 
- 
Pada tab Advanced, klik Settings di bawah Performance. 
- 
Klik lagi tab Advanced → Change pada bagian Virtual memory. 
- 
Hapus centang “Automatically manage paging file size for all drives”. 
- 
Pilih drive C: → pilih Custom size. 
- 
Masukkan nilai: - 
Initial size (MB): sama dengan kapasitas RAM (misal RAM 4GB = 4000 MB). 
- 
Maximum size (MB): dua kali kapasitas RAM (misal 8000 MB). 
 
- 
- 
Klik Set → OK, lalu restart komputer. 
Langkah ini membantu sistem bekerja lebih efisien saat membuka banyak aplikasi berat secara bersamaan.
Penutup: Periksa Spesifikasi dan Pertimbangkan Upgrade
Jika kamu sudah menerapkan semua cara di atas tetapi laptop atau PC masih terasa lambat, kemungkinan besar spesifikasi perangkatmu memang sudah tidak mencukupi untuk menjalankan Windows 10 dengan optimal.
Berikut rekomendasi spesifikasi minimal agar Windows 10 berjalan lancar:
- 
Prosesor: Intel Core i3 generasi ke-6 atau AMD Ryzen 3 ke atas 
- 
RAM: minimal 8 GB (4 GB masih bisa, tapi terbatas) 
- 
Storage: gunakan SSD minimal 128 GB untuk sistem 
- 
GPU: Intel HD Graphics atau kartu grafis diskrit ringan 
Upgrade dari HDD ke SSD dan menambah kapasitas RAM adalah dua langkah paling efektif untuk meningkatkan kecepatan komputer tanpa harus membeli perangkat baru.
Dengan perawatan rutin dan pengaturan yang tepat, Windows 10 akan tetap responsif dan cepat digunakan, bahkan di perangkat dengan spesifikasi menengah sekalipun.
 
