Orang Kristen Disertai Tuhan Atau Roh Leluhur? Atau Keduanya?
Di zaman modern ini, banyak orang yang mengaku Kristen justru terjebak dalam kekaburan iman. Mereka berkata percaya kepada Tuhan, namun di saat yang sama masih memegang teguh kepercayaan akan roh leluhur yang mendampingi hidup mereka. Sebuah pernyataan yang semakin sering terdengar:
“Saya percaya Tuhan, tapi saya juga yakin leluhur saya masih mendampingi saya.”
Apakah ini bentuk iman Kristen sejati? Ataukah ini hanyalah bentuk sinkretisme rohani—pencampuran terang dan gelap?
Alkitab tidak membuka ruang untuk kepercayaan bahwa orang mati menyertai orang hidup. Justru sebaliknya. Mazmur 23:4 menyatakan dengan jelas: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-MU dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Penyertaan hidup orang percaya adalah hak eksklusif Allah. Ibrani 13:5 menegaskan janji Tuhan: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Tidak ada tempat bagi roh nenek moyang dalam janji penyertaan ilahi. Jika seseorang merasa disertai roh leluhur, maka yang sedang terjadi adalah bentuk pengaruh roh-roh penyesat, bukan karya Roh Kudus.
Orang Mati Tidak Lagi Berinteraksi dengan Dunia Orang Hidup. Firman Tuhan sangat jelas dalam Pengkhotbah 9:5-6: “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.  Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari”
Artinya: Orang mati tidak punya kuasa, tidak punya perasaan, dan tidak punya peran apa pun dalam dunia orang hidup. Keyakinan bahwa arwah leluhur bisa membimbing, melindungi, atau menuntun adalah kebohongan rohani.
Yesaya 8:19 mengecam praktik seperti ini dengan sangat keras: “Masakan kepada orang mati orang meminta petunjuk bagi orang hidup?”
Kristus adalah satu-satunya yang menjadi penyelamat kita, bukan nenek moyang. Dialah yang berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)
Sinkretisme dalam iman Kristen adalah pencampuran antara ajaran Kristen yang sejati dengan unsur-unsur kepercayaan lain, baik itu tradisi budaya, agama nenek moyang, filsafat dunia, mistisisme, maupun takhayul lokal. Dalam Alkitab, hal ini dikecam keras, karena mengaburkan kemurnian iman kepada Allah yang sejati dan menggantikan otoritas Firman Tuhan dengan kebiasaan atau tradisi manusia.
Contoh Sinkretisme dalam Iman Kristen:  Percaya kepada Tuhan, tetapi tetap memohon berkat kepada arwah leluhur, tetap melakukan interaksi. 
Menyanyikan pujian di gereja, tetapi juga menabur bunga dan memanggil roh orang mati.
Berdoa dalam nama Yesus, namun tetap memakai jimat untuk perlindungan.
Memelihara ritual adat yang bertentangan dengan iman, dengan dalih "melestarikan budaya." 
Bahaya Sinkretisme:
Merusak kemurnian Injil.
Menyesatkan orang percaya.
Menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan rohani. Menggantikan kuasa Allah dengan bentuk spiritualitas yang palsu. Sinkretisme bukan bentuk toleransi iman, melainkan pengkhianatan rohani. Orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam iman yang murni, bukan dalam campuran yang membingungkan antara terang dan gelap.
Matius 6:24: “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan... Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Demikian pula, kamu tidak bisa mengabdi kepada Allah dan kepada roh leluhur.
Iman dan spiritualitas harus tegak lurus hanya kepada Tuhan. Roh Kuduslah yang menjadi penuntun, penghibur, dan penyerta kita (Yohanes 14:16–17). Bukan roh siapa pun yang telah meninggal.
Jika Anda percaya Tuhan, berhentilah percaya bahwa roh leluhur menyertai Anda. Itu bukan iman, itu penyesatan.
Tuhan tidak berbagi kemuliaan-Nya dengan siapa pun—termasuk dengan nenek moyang kita.
Iman Kristen tidak membuka celah bagi kepercayaan kepada arwah.
Pusat iman kita adalah Allah, penyerta sejati, dan Kristus, satu-satunya jalan.
Di luar itu, semua adalah kebohongan yang menyesatkan.
SHALOM TUHAN YESUS MEMBERKATI
 
